photos

Music

 Yiruma - Kiss the rain .mp3
Found at bee mp3 search engine

My Banner

Niol's Blog

Total Tayangan Halaman

Penelitian Ilmiah

Minggu, 14 November 2010
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dibekali akal budi sehingga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ilmu pengetahuan telah mengubah kehidupan manusia dari kehidupan primitip di jaman batu menjadi kehidupan super modern di jaman computer ini. Ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup atau biologi juga telah mencapai perkembangan jaman yang luar biasa karena telah mampu mempelajari substansi kehidupan sampai ke tingkah molekuler.
Bagaimana manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan? Hal ini disebabkan karena sifat ingin tahu yang dimiliki manusia. Akan tetapi rasa ingin tahu saja tidak cukup untuk dapat memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Untuk dapat memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan diperlukan kerja keras serta ketekunan. Disamping itu, juga di perlukan cara kerja atau metode yang tersusun secara sistematis.
Para ilmuwan besar biologi seperti Pasteur, Darwin, Linnaeus, Mendel, Watson, dan Chrick dan masih banyak lagi, adalah orang-orang yang senantiasa bekerja keras. Mereka selalu melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmunya. Untuk itu, kita juga harus mulai berlatih dari sekarang untuk menjadi pengembang dan penemu ilmu pengetahuan.

A.  Pengertian Penelitian
Apakah yang dimaksud dengan penelitian? Penelitian adalah upaya atau kegiatan manusia untuk menyusun pengetahuan atau mengembangkan ilmu pengetahuan dengan metode tertentu dan prosedur yang sistematis, Mengapa manusia melakukan penelitian? Manusia melakukan penelitian tentu memiliki tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mencari jawaban yang benar dari suatu permasalahan atau untuk memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi.
Suatu penelitian harus dilakukan secara sistematis, objektif, dan transparan. Sistematis berarti suatu penelitian harus melalui tahapan-tahapan baku yang telah disusun secara runtut. Objektif berarti suatu penelitian harus sesuai dengan fakta yang ada serta bersikap netral (tidak mengarahkan terlebih dahulu terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan). Transparan berarti bahwa proses dan hasil penelitian dapat diketahui dan diuji serta diulang oleh peneliti lain.

Manusia melakukan penelitian adalah dalam rangka untuk menyelesaikan atau mengatasi suatu permasalahan hidupnya. Penelitian yang dilakukan dapat bersifat alamiah jika dilakukan secara sistimatik, dengan langkah-langkah yang rumit yang disebut metode ilmiah. Sebaliknya, penelitian bersifat tidak ilmiah jika tidak dulakukan secara sistematis dan bersifat subyektif, misalnya dengan coba-coba,
Sebelum melakukan penelitian, biasanya seorang membuat rancangang penelitian. Rancangan penelitian dibuat agar memudahkan calon peneliti untuk melakukan penelitiannya. Jika rancangan penelitian ini di ajukan kepada pihak tertentu misalnya suatu instansi atau pemberi dana, maka disebut usulan penelitian. Didalam usulan penelitian, tercantum latar belakang mengapa penelitian tersebut dilakukan?, apa tujuannya?, apa manfaatnya?, dimana lokasi penelitiannya?, alat dan bahan apa saja yang di perlukan?, bagaimana hipotesisnya? Bagaimana rencana pengolahan datanya?, berapa biayanya?, sehingga dapat diketahui diketahui apakah penelitian tersebut layak dilakukan atau tidak.
Agar penelitian dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka harus dilakukan secara sistematis. Langkah-langkah didalam melakukan penelitian diantaranya adalah : merumuskan masalah penelitian, membuat hipotesis, mengumpulkan data untuk menguji hipotesis, menganalisis data dan membuat kesimpulan.


1.           Merumuskan Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Atau dengan kata lain masalah adalah peristiwa atau keadaan yang tidak kita inginkan sehingga kita berusaha untuk mengatasinya. Sebagai contoh masalah adalah kita cepat mengantuk didalam kelas, hasil panen padi didaerah kita rendah, tanaman di pot layu, ikan di kolam banyak yang mati, dan masih banyak lagi.
Darimanakah calon peneliti dapat menemukan masalah? Masalah penelitian dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari membaca literature (dapat berupa buku, majalah, artikel, jumlah ilmiah, skripsi, dll). Masalah dapat pula di temukan dari pengamatan sehari-hari. Misalnya padi di sawah yang terserang hama wereng, ikan di kolam terserang penyakit, tanaman di kebun sulit tumbuhnya, dll. Untuk mengenali masalah melalui pengamatan diperlukan latihan. Seseorang yang tidak terbiasa melakukan pengamatan akan mengalami kesukaran mengidentifikasikan masalah. Setiap orang memiliki kepekaan yang tidak sama dalam melihat suatu masalah.
Masalah yang ada selanjutnya kita buat rumusan sehingga disebut rumusan masalah. Apakah yang dimaksud rumusan masalah? Perumusan masalah merupakan suatu pernyataan rinci, lengkap, dan jelas mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Masalah penelitian harus dirumuskan secara jelas dan lengkap, agar dapat dicari jalan penyelesaiannya dengan tepat. Kekeliruan dalam merumuskan masalah bisa menimbulkan tidak tercapainya tujuan penelitian. Disamping itu proses penelitian juga akan terhambat.
Perumusan masalah biasanya dibuat dengan membuat pertanyaan dari masalah yang akan diteliti. Pertanyaan tersebut dapat berupa : apakah, bagaimana, mengapa, dimana, dll. Contoh: apakah vitamin C berpengaruh terhadap pertumbuhan anak ayam? Apakah dosis pemupukan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi?

2.   Membuat hipotesis
Apakah yang dimaksud dengan hipotesis?
Hipotesis adalah dugaan sementara mengenai suatu hal atau permasalahan yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian. Pada umumnya, hipotesis menunjuk pada hubungan antara dua variable atau lebih. Jadi, misalnya penelitian yang akan dilakukan berjudul ‘Pengaruh vitamin C terhadap pertumbuhan anak ayam’ maka hipotesis yang dibuat nanti harus menunjukkan adanya hubungan antara vitamin C dengan pertumbuhan,menggunakan hipotesis, misalnya penelitian deskriptif, penelitian historis, pelacakan, eksploratif dll. Disini peneliti hanya ingin mendapatkan data atau informasi tanpa membuat kesimpulan dan penelitian yang dilakukan. Sebagai contoh adalah penelitian tentang inventarisasi tumbuh-tumbuhan di cagar alam.

3.   Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis
Penelitian dilakukan adalah untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Data adalah informasi atau keterangan baik kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Data kualitatif adalah data yang berbentuk bukan bilangan misalnya warna merah, bau harum, rasa pahit, dll. Data dapat pula data dapat pula dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pihak kedua. Didalam penelitian, data atau informasi dapat diperoleh melalui percobaan (eksperimen) atau tanpa percoban.

4.   Menganalisis data
Nilai-nilai hasil pengamatan atau hasi pengukuran disebut data. Data – data yang belum diolah disebut data mentah. Analisis data merupakan tahapan yang sangat penting. Hal ini karena hasil analisis digunakan untuk menentukan apakah hipotesis kita terima atau ditolak. Untuk keperluan analasis data ada ilmu tersendiri yang disebut statistic. Akan tetapi kita belum perlu menganalisis data dengan uji-ujia statistic. Kita cukup belajar bagaimana mengolah dan menampilkan data yang diperoleh agar mudah dibaca dan dipahami sehingga kita mudah membuat kesimpulan.
5.   Membuat kesimpulan.

    Kesimpulan merupakan jawaban dari hipotesis dengan memperhatikan hasil penelitian yang diperoleh. Kalau hasil penelitian mendukung hipotesis, maka hipotesis kita diterima. Begitu pula sebaliknya, jika data penelitian tidak mendukung hipotesis maka hipotesis kita di tolak.

0 komentar:

Posting Komentar

pejalan kaki

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Plurk